Sabtu, 23 Maret 2013

TEORI BELAJAR


A. JUDUL DISKUSI
                Judul Diskusi : Penguatan Positif (Positive Reinforcement)

B. KELOMPOK DAN DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK.
            Kelompok :   4
Daftar Anggota  : 

C.  HASIL DISKUSI
                Dalam sebuah proses belajar, seorang manusia perlu menerima stimulus (rangsangan) yang dapat memicu perilakunya ke arah yang lebih baik atau bahkan sebaliknya ke arah yang buruk. Rangsangan-rangsangan inilah yang dianggap sebagai unsur yang penting, dimana sangat berpengaruh terhadap bagaimana responnya akan rangsangan yang diberikan.  Dan proses belajar yang meningkatkan  kemungkinan sebuah perilaku dengan memberikan atau menghilangan sebuah rangsangan ini disebut dengan penguatan (reinforcement).
                Teori penguatan (reinforcement) terbagi lagi menjadi penguatan positif dan penguatan negatif. Salah satu tokoh yang turut mengemukakan teori penguatan ini adalh seorang ahli psikologi behavioral yang bernama Burhuss Frederick Skinner. Nah, topik kali ini saya akan berfokus pada salah satu jenis penguatan yaitu, penguatan positif (positive reinforcement).

                Penguatan positif (positive reinforcement) adalah suatu rangsangan yang diberikan untuk memperkuat kemungkinan munculnya suatu perilaku yang baik sehingga respons menjadi meningkat karena diikuti dengan stimulus yang mendukung. Penguatan positif juga bisa diartikan sebagai suatu dukungan (support) terhadap suatu usaha atau perilaku yang berdampak positif terhadap hasil dari usaha yang dilakukan tersebut. Jadi, dengan kata lain dukungan atau rangsangan yang baik akan menghasilkan hasil yang baik pula. Sebagai contoh, seorang anak yang pada dasarnya bersifat pemalu, diminta oleh gurunya untuk maju ke depan kelas untuk menceritakan  sebuah gambar  yang dibuat olehnya sendiri.  Setelah anak tersebut membacakan ceritanya, guru memberikan pujian kepada anak tersebut dan teman-teman sekelasnya bertepuk tangan. Ketika hal tersebut berlangsung berulang-ulang, maka pada akhirnya anak tersebut menjadi lebih berani untuk maju ke depan kelas, bahkan bisa saja kemungkinan sifat pemalunya akan menghilang.

                Dari contoh diatas, sikap sang guru dan teman-teman sekelasnya merupakan suatu bentuk penguatan positif atas usaha yang dilakukan si anak tersebut. Dan hal tersebut berdampak positif terhadap mental si anak, sehingga anak tersebut terdorong semangatnya untuk melakukan hal positif serupa di kemudian hari.
                Selain dari contoh si anak tadi, rangsangan yang diberikan untuk penguatan positif dapat juga berupa hal-hal yang mendasar seperti makanan, minuman, dan kenyamanan secara pisikal. Selain itu, beberapa hal-hal lain seperti uang, persahabatan, cinta, pujian, penghargaan, perhatian dan kesuksesan karir juga dapat digunakan sebagai rangsangan penguatan positif.
                Saya sendiri sebagai seorang mahasiswa TI juga memiliki beberapa contoh konkret bentuk penguatan positif dan mungkin juga dialami oleh mahasiswa TI lainnya. Sebagai contoh, Dalam sebuah mata kuliah, seorang dosen meminta mahasiswanya untuk membuat sebuah sistem dengan requirement yang sesuai dengan keinginannya. Jika mahasiswa tersebut mampu membuat sistem yang kurang lebih sesuai dengan persyaratan yang diberikannya, maka mahasiswa tersebut sudah otomatis mendapatkan nilai yang tinggi. Nah, berdasarkan dari contoh tersebut yang merupakan bentuk penguatan positifnya adalah nilai tinggi yang otomatis akan didapat, dan tentunya dengan syarat jika mahasiswa tersebut berhasil membuat sebuah sistem yang kurang lebih sesuai dengan requirement yang diberikan oleh dosen tersebut.

                Jadi, kesimpulan yang dapat diambil dari topik tersebut adalah bahwa bentuk-bentuk penguatan terutama penguatan positif sangatlah berpengaruh terhadap kondisi perilaku seseorang. Bentuk penguatan positif inilah yang dapat memicu perilaku positif yang tentunya akan menghasilkan hasil yang positif pula.

D. Sumber Referensi
·         S.Feldman,Robert,Pengantar Psikologi (Undesrstanding Psychology), Salemba Humanika, Jakarta.

E. TESTIMONI DISKUSI KESELURUHAN
                Diskusi dari kelompok kami (kelompok 4) berjalan dengan lancar. Dalam diskusi kemarin, setiap anggota kelompok mencari bahan yang sesuai dengan kata kunci . Setelah itu, masing-masing anggota kelompok menyampaikan definisinya sendiri mengenai topik yang dibahas. Setelah setiap anggota menyampaikan definisinya masing-masing, kami membuat kesimpulan mengenai definisi topik tersebut.
Setelah mencatat beberapa hal penting, kami merangkum beberapa poin penting yang kami kumpulkan dalam satu slide (powerpoint).

Tidak ada komentar :

Posting Komentar